Senin, 05 Oktober 2009

Sejarah Manusia dan Kebudayaan



Kelompok 5 Antropologi
  1. Sebastianus Advent Kristianto
  2. Raymond Ramdhanu
  3. Yanuar Ardiansyah
  4. Dimas Adianto
  5. Harry Supriyadi
  6. wahyu


1. Asal Mula Manusia

Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.

Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:
1. perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
2. pengurangan gigi taring.
3. penggerak bipedal (dua kaki)
4. perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.

Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).
Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.




2. Apa Manusia Itu

Banyak faham yang memberikan pandangan akan arti manusia, dimana faham-faham tersebut tidak memberikan satu simpulan pasti tentang arti manusia. Faham-faham tersebut tidak secara eksplesit menyimpulkan makna manusia, melainkan pemberian pencitraan sifat dan ciri-ciri yang dapat diperdebatkan. Dengan demikian sungguh tidak mudah memberikan suatu defenisi mengenai arti manusia’.
Namun manusia sering juga disebut “the inventing and discovering animal” (binatang pencipta dan penemu). Menurut sejarah, evolusi manusia diawali saat manusia masih diidentifikasi sebagai Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) hingga saat ini di mana manusia diidentifikasi sebagai Homo sapiens.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan fisik manusia, proses berpikir manusia juga mengalami kemajuan. Manusia mulai mengenal ilmu dan pengetahuan dan menemukan apa yang disebut peradaban. Peradaban berarti kesenian, tradisi, kebiasaan, kepercayaan, nilai, perilaku dan kebiasaan material yang menjelaskan cara hidup manusia. Peradaban dapat dipisahkan dari kebudayaan karena kerumitan sosial dan organisasi dalam tingkatan yang lebih tinggi dan karena perbedaan kegiatan ekonomi dan budayanya.
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi.
Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden.
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.


3.Jenis-Jenis Manusia

Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia purba, manusia kera dan manusia modern.Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
A. Manusia Purba / Homo Erectus
1. Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
3. Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941.
4. Manusia Heidelberg
5. Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
6. Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
B. Manusia Kera dari Afrika Selatan
1. Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
3. Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.

C. Manusia Modern
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman
4. KEBUDAYAAN

1. Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
Kebudayaan bukanlah suatu benda dan bukan objek rekayasa karena dia adalah ungkapan dialog terus menerus yang berlangsung dalam masyarakat. Ciri khas dialog adalah kebebasannya. Dialog adalah keterbukaan yang satu terhadap yang lain, reaksi bebas dan khas atas komunikasi lawan bicara yang tidak dapat dipastikan sebelumnya. Kebudayaan hanya dapat berkembang dalam suasana terbuka dan bebas tekanan. Dalam sejarahnya, manusia memperlihatkan dua daya: Daya tahunya dan daya untuk mencapai yang diketahuinya. Daya tahu dan mau inilah yang disebut memanusiakan manusia.
Ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh manusia pulalah yang memperkirakan bahwa manusia telah menghuni bumi ini sejak sekitar 20.000 tahun Sebelum Masehi. Masa ini disebut masa pra-sejarah karena warisan yang ditinggalkan pada masa ini tidak menyebut apapun mengenai dirinya. Karena tidak adanya dokumen tertulis yang menceritakan masa pra-sejarah, maka informasi yang diperoleh pada masa ini didapat melalui bidang-bidang ilmu pengetahuan lain di antaranya, paleontologi, biologi, palinologi, geologi, antropologi dan arkeologi. Zaman ini sering juga disebut zaman batu karena semua alat-alat yang dihasilkan manusia dibuat dari batu.
Dari sudut perkembangan pengetahuan manusia, zaman ini ditandai dengan pengetahuan mereka mengenai apa dan bagaimana (know how) yang diperoleh manusia melalui proses:
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan membeda-bedakan
3. Kemampuan memilih
4. Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error
Menurut Karl Popper, cara belajar dari kesalahan yang dibuat pada dasarnya merupakan karakteristik yang sama pada semua makhluk hidup, apakah itu binatang tingkat rendah atau tingkat tinggi, apakah ia seekor simpanse atau seorang ilmuwan.
Dari sudut perkembangan pengetahuan manusia, zaman ini ditandai dengan pengetahuan mereka mengenai apa dan bagaimana (know how) yang diperoleh manusia melalui proses:
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan membeda-bedakan
3. Kemampuan memilih
4. Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and error
Menurut Karl Popper, cara belajar dari kesalahan yang dibuat pada dasarnya merupakan karakteristik yang sama pada semua makhluk hidup, apakah itu binatang tingkat rendah atau tingkat tinggi, apakah ia seekor simpanse atau seorang ilmuwan.
Setelah masa pra-sejarah, manusia mulai memasuki masa sejarah mulai dari sekitar 15.000 hingga 600 tahun Sebelum Masehi dengan ditemukannya tulisan-tulisan pada masa ini. Kemajuan yang bersifat khusus pada masa itu adalah pengembangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Ketiga kemampuan inilah yang banyak berperan dalam pengembangan kebudayaan dan berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Afrika (misalnya Mesir), Asia Tengah (Sumeria, Babilonia, Niniveh), Asia Timur (Tiongkok) dan Amerika Tengah (Maya dan Inca).
Mulai dari 600 tahun Sebelum Masehi hingga 200 tahun Sesudah Masehi, manusia mulai memasuki zaman “penalaran”. Pada masa ini, kebudayaan Yunani memberikan corak baru kepada pengetahuan yang berdasarkan pada receptive mind.
Cara berpikir mereka sudah memiliki penalaran yang selalu menyelidik (inquiring mind) yang tidak mau menerima peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman begitu saja secara pasif-reseptif tetapi terus mencari sampai sedalam-dalamnya akar dari semua fenomena yang beragam di alam ini (rasionalitas). Pada zaman ini lahirlah pemikir-pemikir yang dalilnya dapat bermanfaat hingga saat ini, diantaranya Aristoteles, Thales, Pythagoras, Archimedes dan Aristarchus.





5. Defenisi Kebudayaan


Defenisi Kebudayaan Menurut para Pakar :
1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan kehidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan damai.

2. Robert Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan,adapt istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melaikan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

3. Keesing
Kebudayaan adalah totalitas pengetahuan manusia, pengalaman yang terakumulasi dan yang ditransmisikan secara social.